Kasus LGBT sebenarnya
bukan kasus baru di dunia. Bahkan Lesbi
Gay biseksual Transgender yang biasa disingkat LGBT ini sudah ada sejak dahulu
kala dan hal ini terbukti dari beberapa agama yang membahas tentang penyimpangan
seksual ini.
LGBT merupakan kondisi
seseorang yang mengalami penyimpangan seksual dimana mereka akan berlawanan
dengan kodratnya yaitu menyukai sesama jenis atau penyimpangan seks lainnya.
Bahaya anal seks dari
resiko tingginya penyakit menular seksual hingga menyebabkan kangker usus
Bahaya LGBT sangatlah
tinggi mulai dari resiko tinggi menularkan penyakit seksual hingga bahaya
psikologi. Diketahui sampai saat ini penyakit HIV/AIDS sangatlah tinggi
menyerang pada mereka yang mengalami penyimpangan seksual seperti LGBT ini.
Bahaya LGBT dapat dibagi
menjadi dua, yaitu bahaya LGBT bagi kesehatan serta bahaya LGBT bagi psikologi.
Bahaya LGBT bagi
kesehatan seperti:
1.
Meningkatkan resiko penularan penyakit
HIV/ AIDS
HIV/
AIDS sampai saat ini paling banyak ditularkan oleh mereka yang mengalami
penyimpangan seksual LGBT. bahkan HIV/ AIDS bisa 60 kali lebih besar
penularannya pada pelaku LGBT. Bahkan pada kasus lelaki suka lelaki (LSL)
penularannya lebih besar lagi karena HIV / AIDS lebih cepat berkembang melalui
dubur.
2.
Menyebabkan penyakit sarkoma kaposi
Sarkoma
kaposi merupakan penyakit baru yang menyerang tubuh seseorang dengan
menimbulkan penyakit kangker dibawah jaringan kulit, dan dibeberapa area tubub
lainnya.
3.
Menularkan penyakit kelamin
Diketahui
para pelaku LGBT sangat tinggi menularkan penyakit kelamin lainnya selain HIV/
AIDS. Gonorhoe yang merupakan penyakit kelamin juga sangat mudah menular pada
mereka yang mengalami penyimpangan seksual.
4.
LGBT tidak bisa hamil
Yang
paling penting dalam membangun hubungan adalah untuk mendapatkan keturunan.
Pada kasus LGBT, para penderitanya tidak akan bisa memiliki keturunan karena
mereka melakukan hubungan sesama jenis.
Bahaya LGBT bagi
psikologi
Selain
dampak LBGT bagi kesehatan tubuh maka ada pula bahaya LGBT bagi psikologi
pelaku LGBT tersebut.
Dari
si penderita LGBT akan mengalami penyimpangan pikiran yaitu akan merasa nyaman
menjalin hubungan dengan sesama jenis.
Bahkan
ada sebuah kasus seorang mahasiswa berusia 22 tahun yang datang ke pusat
kesehatan dengan indikasi HIV/ AIDS. Dan dia mengakau menjalin hubungaan dengan
4 orang, 1 wanita dan 3 pria. Mahasiswa tersebut mengaku tida berhubungan
dengan pacar karena takut hamil, namun justru berhubungan dengan 3 teman
prianya.
Dia
mengaku jika berhubungan dengan teman wanitanya takut akan hamil, jadi dia
melakukannya dengan sesama pria. Dan hal inilah yang menjadikannya tertular
HIV/ AIDS.
LGBT
bisa menular melalui psikologi pelakunya. Pada umumnya pelaku LGBT juga
merupakan korban LGBT sebelumnya.
Ada
beberapa study yang menyatakan jika kemungkinan salah satu penyebab LGBT adalah
kurangnya sosok ayah dalam kehidupannya. Sehingga ketika dewasa si pelaku akan
merasa nyaman dengan sosok laki laki yang tidak ditemui semasa kecil.
Selain
berdampak pada kesehatan serta psikologi si pelaku LGBT, ternyata LGBT juga berdampak
pada kehidupan sosial si pelaku. Ada beberapa dampak sosial yang bisa muncul
dari kasus LGBT.
1.
Memutus keturunan
Sudah
jelas LGBT tidak bisa hamil dan juga tidak bisa memiliki keturunan. Dan hal
inilah yang dapat mengakibatkan putusnya rantai keturunan bagi si pelaku LGBT.
2.
Lebih tertutup
Dampak
sosial kedua adalah si penderita LGBT akan merasa dikucilkan oleh masyarakat
karena perbedaannya, sehingga mereka akan lebih tertutup dengan lingkungan
sekitar.
3.
Dikucilkan dari keluarga
Para
penderita LGBT akan merasa dikucilkan dari keluarganya karena merasa malu
memiliki keluarga yang mengalami LGBT.
Sampai
saat ini kasus LGBT masih menjadi perdebatan bagi para pendukung serta yang
menolak perilaku menyimpang seksual ini. Bagi yang mendukung LGBT mereka
berfikir LGBT merupakan hak asasi manusia. Sedangkan yang menolak LGBT
menganggap LGBT merupakan suatu penyimpangan yang salah.
Disamping
perdebatan tersebut yang jelas semua agama di dunia menolak LGBT karena
dianggap menyalahi kodrat manusia yang seharusnya memiliki rasa suka terhadap
lawan jenis dan bukan sesama jenis.
Dan
yang pasti LGBT akan mengakibatkan banyak kerugian baik bagi si pelaku maupun
orang disekitarnya.
Sebagai
orang tua kita wajib melindungi anak kita dari perilaku LGBT ini. Orang tua
dapat membentengi anak dengan mengajarkan pendidikan kesehatan serta bahayanya
LGBT bagi kesehatan. Serta memberikan pendidikan agama tentang LGBT yang
merupakan perilaku yang dilarang agama dan memiliki dampak buruk bagi kehidupan
dunia dan akherat.