Coba KLIK !!!! Rasakan yang Akan terjadi

Sabtu, 14 Januari 2023

Hilangnya Ilmu

Ahmad bin Jamil Al-Marwazi menuturkan, Ibnu Al-Mubarak r.a. diberi tahu bahwa Ismail bin Ghalabah r.a. telah diangkat menjadi pejabat urusan sedekah. Lalu, Ibnu Al-Mubarak r.a. menulis surat kepadanya.

"Hai orang yang membuat Ilmu menjadi elang, yang menyambar harta orang-orang miskin.

Engkau menyiasati dunia dan kenikmatan, dengan dalih yang menyirnakan ad-din.

Karenanya, engkau telah menjadi kegilaan, padahal sebelumnya engkau adalah penyembuh bagi orang-orang sinting.

Di manakah ilmu yang engkau dapatkan, dari Ibnu Aun dan Ibnu Sirin?

Di manakah petuahmu yang dulu engkau keluarkan, tentang mendekati pintu para pemimpin?

Jika ini sebuah keterpaksaan, demikian pula keledai pembawa Ilmu yang terperosok dalam lumpur yang licin."


Taktkala ia menerima dan membaca tulisan ini, ia menangis tersedu-sedu dengan penuh penyesalan.

Banyak ulama saleh yang menjauhkan diri dari kekuasaan karena ingin melindungi dirinya agar tidak terperosok dalam lubang kehinaan. Berikut ini adalah pendapat para ulama tentang jabatan dan kekuasaan.
  1. Al-Ahnaf bin Qais menjelaskan bahwa penyakit yang akan merusak alim ulama adalah ambisi untuk meraih kekuasaan.
  2. Al-lmam Ahmad pernah berkata kepada Sufyan bin Uyainah, "Cinta kekuasaan lebih disenangi orang dibandingkan emas dan perak. Barangsiapa berambisi memperoleh kekuasaan, ia akan mencari-cari aib orang lain."
  3. Sufyan Ats-Tsauri berkata, "Kekuasaan lebih disenangi oleh ahli qira'ah dibandingkan emas merah."
  4. Ibnu Abdus berkata, "Setiap kali bertambah kemuliaan seorang alim dan bertambah tinggi derajatnya, makin cepat dia merasa ujub. Kecuali orang yang dijaga oleh Allah SWT dengan taufiq-Nya dan membuang ambisi terhadap kekuasaan dari dirinya."
  5. "Ilmu hadis adalah disiplin ilmu yang mulia. Yang cocok untuk ilmu ini hanyalah akhlak mulia dan perilaku yang terpuji. Ilmu ini akan menghilangkan akhlak buruk dan perilaku tercela. Ilmu hadis adalah ilmu akhirat, bukan ilmu dunia. Barangsiapa yang ingin mendengarkan periwayatan hadis atau ingin menyampaikan ilmu hadis, hendaknya ia berupaya meluruskan dan mengikhlaskan niat. Dia pun harus membersihkan hatinya dari tujuan-tujuan duniawi dan segenap nodanya. Dia pun harus berhati-hati dari penyakit dan kotoran dari ambisi terhadap kekuasaan."
  6. Salah satu hal yang membedakan antara ulama dunia dan ulama akhirat adalah ulama dunia senantiasa memperhatikan kekuasaan, senang akan pujian dan massa. Sementara, ulama akhirat menjauhi hal tersebut. Mereka benar-benar menjaga diri dari hal itu dan menyayangkan orang-orang yang terkena penyakit tersebut. Namun, dikarenakan telah terbiasa dan memiliki ambisi mendapatkan kedudukan telah menguasai pemikiran mereka, tinggallah ilmu hanya terucap melalui lisan sebagai sebuah adat, bukan untuk diamalkan.

Para Musuh Allah yang akan Tewas di Perang Badar

Kondisi Mekah makin hari makin tidak aman bagi perkembangan Islam, terutama bagi kaum muslim yang selalu mendapat teror dan siksaan dari kaum musyrikin Quraisy. Inilah yang menjadi alasan kuat Rasulullah saw untuk mengajak kaum muslimin hijrah ke Yastrib atau Medinah.

Di Medinah ini kaum muslimin membangun kekuatan untuk menghadapi serangan kaum Quraisy. Perkembangan kaum muslimin makin kuat, bahkan mereka berani mengadakan pemboikotan wilayah dan ekonomi. Akibatnya, kaum musyrikin Quraisy menantang untuk bertempur di Badar.

Ketika Rasulullah saw meninjau lokasi perang bersama para sahabat, beliau bersabda, "Lihatlah Mekah! Ia telah melemparkan kepada kalian potongan-potongan hatinya!". Rasulullah saw mengatakan itu kepada para sahabat sambil menunjuk tempat-tempat para pemimpin Quraisy akan terbunuh di peperangan Badar. Ternyata semua prediksi beliau terbukti ketika Perang Badar berakhir. Para pemimpin Quraisy tewas di tempat-tempat yang telah ditunjuk Rasulullah saw.

Berkaitan dengan peristiwa itu, Umar bin Khaththab bercerita, "Sebelum Perang Badar dimulai, Rasulullah berjalan di sekitar medan perang dan menunjuk ke beberapa tempat sambil berkata, Abu Jahal akan terbunuh di sini, Utbah di sini, Shayba di sini, Walid di sini, dan sebagainya. Demi Allah SWT, setelah perang selesai kami menemukan jenazah mereka persis di tempat yang beliau sebutkan tadi." (HR. Muslim)

Jumat, 13 Januari 2023

Kisah Umair bin Wahab




Perang Badar dimenangkan oleh pasukan kaum muslimin. Rasa syukur pun selalu mereka panjatkan ke hadirat Allah SWT. Sebaliknya, kekalahan yang diterima kaum musyrikin Quraisy benar-benar membuat mereka makin geram.

Umair bin Wahab dan Shafwan bin Umayyah mengungkapkan kekesalan mereka atas kemenangan umat Islam. Umair berkata kepada Shafwan, "Ah, seandainya aku tidak sedang dililit utang dan keluargaku bisa kutinggalkan saat kesulitan sekarang, aku akan mencari Muhammad dan membunuhnya!"

Mendengar perkataan Umair tersebut, Shafwan menyambut ide Umair dan berkata, "Baiklah, jika kau berhasil membunuh Muhammad dan menyiksanya dengan keji, aku berjanji akan memberimu 100 ekor unta. Dengannya kamu bisa melunasi semua utang keluargamu, begitu pula keluargamu akan aku jadikan bagian dari keluargaku!"

Tawaran yang menggiurkan. Tanpa pikir panjang, Umair langsung menerima tawaran Shafwan dengan senang hati.

"Tapi ingat! Ini adalah rahasia kita berdua. Jangan sampai kauceritakan kepada yang lain!" pesan Shafwan kepada Umair.

Umair pun segera berangkat ke Medinah untuk melaksanakan rencana kejinya tersebut. Akan tetapi, malang baginya, di tengah perjalanan ia bertemu Umar bin Khaththab, sahabat Rasulullah saw yang sangat ditakuti kaum Quraisy karena keberanian dan pukulannya yang menyakitkan. Rasa takut menyergap Umair, apalagi ketika Umar menggiringnya untuk menghadap Rasulullah saw.

Interogasi terhadap Umair atas maksud kedatangannya ke Medinah dimulai di hadapan Rasulullah saw. Beliau bertanya, "Apa maksud kedatanganmu ke sini?"

Umair tidak mungkin menjawab dengan jujur niatnya untuk membunuh pemimpin umat Islam itu sendiri. Ia berkilah, "Sungguh kedatanganku ke sini untuk menebus putraku yang telah kalian tawan."

Rasulullah saw sebenarnya sudah mengetahui bahwa Umair berbohong. Beliau mendapat petunjuk dari Allah SWT. Berkali-kali beliau bertanya kepada Umair, berkali-kali pula ia terus berbohong.

Akhirnya, Rasulullah saw mengakhiri kebohongan Umair dengan berkata, "Aku tahu engkau telah bersekongkol dengan Shafwan untuk membunuhku. Dengan melakukannya, Shafwan akan memberikanmu 100 ekor unta untuk melunasi seluruh utang keluargamu dan menjadikan keluargamu bagian dari keluarganya!"

Umair tersentak kaget mengetahui Rasulullah saw bisa membongkar niat busuknya. Dia sangat heran, "Benar-benar tidak habis pikir, bagaimana Rasulullah bisa mengetahui rencana busukku, padahal tidak ada orang lain yang mendengarkan, hanya aku dan Shafwan. Lagi pula percakapan itu terjadi di Mekah, jauh dari Medinah tempat Rasulullah saw berada?"

Kebenaran berita yang disampaikan Rasulullah saw membuat Umair yakin bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah. Ia pun mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai ketundukannya pada Islam. Rasulullah saw menyambutnya dengan baik.

Tidak ada prasangka atau dendam sama sekali kepada Umair. Bahkan, beliau menyuruh para sahabat untuk mengajari Al-lslam kepada Umair, sampai ia memahaminya dengan baik. Ditambah lagi, semua tawanan yang diminta oleh Umair, beliau bebaskan tanpa keberatan sama sekali.

Waktu pun berlalu. Saat dirasa ilmu yang dimiliki Umair sudah cukup, Rasulullah saw mengizinkannya untuk kembali ke Mekah. Di sana ia menyiarkan Islam dan hasilnya hampir seluruh masyarakat Mekah masuk Islam berkat dakwahnya.

Merindukan Mati Syahid II Khalifah Umar bin Al Khathab


Menjelang shubuh, Khalifah Umar bin Al Khathab berkeliling kota membangunkan kaum muslimin untuk shalat shubuh. Ketika waktu shalat tiba, beliau sendiri yang mengatur saf (barisan) dan mengimami para jamaah.

Pada shubuh itu, tragedi besar dalam sejarah terjadi. Saat Khalifah mengucapkan takbiratul ihram, tiba-tiba seorang lelaki bernama Abu Lu'luah menikamkan sebilah pisau ke bahu, pinggang, dan ke bawah pusar beliau. Darah pun menyembur.

Namun, Khalifah yang berjuluk "Singa Padang Pasir" ini bergeming dari kekhusyukannya memimpin shalat. Padahal, waktu shalat masih bisa ditangguhkan beberapa saat sebelum terbitnya matahari. Sekuat apa pun Umar, akhirnya ambruk juga. Walau demikian, beliau masih sempat memerintahkan Abdurrahman bin 'Auf untuk menggantikan posisinya sebagai imam.

Beberapa saat setelah ditikam, kesadaran dan ketidaksadaran silih berganti mendatangi Khalifah Umar. Para sahabat yang mengelilinginya demikian cemas akan keselamatan Khalifah.

Salah seorang di antara mereka berkata, "Kalau beliau masih hidup, tidak ada yang bisa menyadarkannya selain kata-kata shalat!"

Lalu, yang hadir serentak berkata, "Shalat, wahai Amirul Mukminin. Shalat telah hampir dilaksanakan."

Beliau langsung tersadar, "Shalat? Kalau demikian di sanalah Allah. Tiada keberuntungan dalam Islam bagi yang meninggalkan shalat." Lalu, beliau melaksanakan shalat dengan darah bercucuran. Taklama kemudian, sahabat terbaik Rasulullah saw. ini pun wafat.

Sebenarnya, apa yang terjadi pada Umar Al Faruq ini adalah buah dari doa yang beliau panjatkan kepada Allah Swt. Alkisah, suatu ketika, saat sedang wukuf di Arafah, beliau membaca doa, "Ya Allah, aku mohon mati syahid di jalan-Mu dan wafat di negeri Rasul-Mu (Madinah)." (HR Malik)

Sepulangnya dari menunaikan ibadah haji, Umar pun menceritakan soal doanya itu kepada salah seorang sahabatnya di Madinah. Sahabat itu pun berkomentar, "Wahai Khalifah, jika engkau berharap mati syahid, tidak mungkin di sini. Pergilah keluar untuk berjihad, niscaya engkau bakal menemuinya."

Dengan ringan, Umar menjawab, "Aku telah mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah."

Keesokan harinya, saat Umar mengimami shalat shubuh di masjid, seorang pengkhianat Majusi bernama Abu Lu'luah itu menghunuskan pisaunya ke tubuh Umar yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan tubuhnya pun roboh di samping mihrab.

Seperti itulah, Allah telah mengabulkan doa Umar bin Al Khathab untuk bisa syahid di Madinah dan dimakamkan berdampingan dengan Rasulullah saw. dan Abu Bakar Ash Shiddiq.

Minggu, 08 Januari 2023

UNTUK PENGANTIN BARU !!! BACA DOA INI, INSYAALLAH RUMAH TANGGA DIPENUHI KEBERKAHAN

 

Pernikahan adalah ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Keberkahan bagi pasangan yang baru melansungkan pernikahan bisa didapat dengan membaca doa untuk orang yang baru menikah.


Umat muslim dianjurkan untuk menikah. Hal tersebut disampaikan oleh Allah secara langsung dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 32 yang berbunyi:

وَأَنكِحُوا۟ ٱلْأَيَٰمَىٰ مِنكُمْ وَٱلصَّٰلِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا۟ فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Arab latin: Wa angki
ul-ayāmā mingkum wa-āliīna min 'ibādikum wa imā`ikum, iy yakn fuqarā`a yugnihimullāhu min falih, wallāhu wāsi'un 'alīm

Artinya: "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Selain itu pernikahan adalah cara untuk mendapatkan ketenteram dan kasih sayang sebagai manusia yang tidak dapat hidup sendirian. Allah SWT berfirman:

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Arab latin: Wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja'ala bainakum mawaddataw wa ra
mah, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarn

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (QS Ar Rum : 21)


Doa untuk Orang Menikah

1.      Doa untuk Orang yang Baru Menikah

Mengutip buku Doa Mustajab Sepanjang Hayat oleh Nurdin Hasan, berikut adalah doa yang dapat disampaikan kepada keluarga atau kawan yang baru saja menikah:

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ


Arab latin: Baarokal laahu laka wa baaroka'alaika wa jama'a bainakumaa fii khairin

Artinya: "Semoga Allah memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan" (HR. Abu Dawud no. 2130)

 

2.     Doa untuk Orang Menikah Dibaca Suami

Setelah pasangan sudah dinyatakan sah lewat akad nikah, maka pengantin pria atau suami dianjurkan untuk membaca doa berikut ini:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا

Arab latin: Allaahumma innii as'aluka khairahaa wa khaira maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa jabaltahaa 'alaihi

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau tentukan kepadanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan dari keburukan yang Engkau tentukan kepadanya."

 

3.     Doa Keberkahan Bagi Orang yang Baru Menikah

Setiap pasangan yang baru menikah pastinya berharap keberkahan dalam rumah tangganya kelak. Oleh karena itu, berikut adalah doa untuk orang menikah atau pengantin baru:


يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا جَاۤءَكَ الْمُؤْمِنٰتُ يُبَايِعْنَكَ عَلٰٓى اَنْ لَّا يُشْرِكْنَ بِاللّٰهِ شَيْـًٔا وَّلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِيْنَ وَلَا يَقْتُلْنَ اَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِيْنَ بِبُهْتَانٍ يَّفْتَرِيْنَهٗ بَيْنَ اَيْدِيْهِنَّ وَاَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِيْنَكَ فِيْ مَعْرُوْفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ


Arab latin: Yā ayyuhan-nabiyyu iżā jā`akal-mu`minātu yubāyi'naka 'alā al lā yusyrikna billāhi syai`aw wa lā yasriqna wa lā yaznīna wa lā yaqtulna aulādahunna wa lā ya`tīna bibuhtāniy yaftarīnah
baina aidīhinna wa arjulihinna wa lā ya'īnaka fī ma'rfin fa bāyi'hunna wastagfir lahunnallāh, innallāha gafrur raīm


Artinya: "Wahai Nabi! Ketika wanita yang beriman datang kepada Anda untuk melakukan Bai'at (janji setia), bahwa mereka tidak akan menyekutukan Allah; Tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anak mereka, tidak akan berdusta bahwa mereka mengarang antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakai Anda dalam urusan yang baik, maka terimalah janji kesetiaan mereka dan mintalah ampunan bagi mereka dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Mumtahanah : 12)

 

4.    Doa Berhubungan Suami Istri

Salah satu hal yang dapat dilakukan orang yang sudah menikah adalah hubungan suami istri. Sebelumnya melakukannya, maka perlu membaca doa ini terlebih dahulu:


بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا


Arab latin: Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa.


Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."


Sekarang sudah tahu kan doa untuk orang menikah? Doa-doa di atas dapat dibacakan kepada orang yang menikah atau bacaan doa bagi pengantin itu sendiri. Usahakan membaca doa dengan penuh ikhlas semata-maata hanya mengharapkan ridho dan keberkahan dari Allah SWT.