Ketika akan Perang Badar, Rasulullah saw dan Abu Bakar r.a keluar dari persembunyian untuk mengintai.
Di tengah perjalanan, keduanya bertemu lelaki tua yang diperkirakan memiliki informasi tentang kondisi pasukan Quraisy. Kemudian Rasulullah saw menyapanya dan bertanya tentang kondisi pasukan Quraisy serta pasukan Islam agar lelaki tua tersebut tidak curiga kalau mereka adalah bagian dari pasukan Islam.
Akan tetapi, lelaki tua itu tidak mau memberikan informasi kecuali dengan satu syarat. Ia berkata, "Saya tidak akan memberi tahu kalian sebelum kalian memberitahukan siapa dan dari mana kalian datang?"
Rasulullah saw menawarkan kesepakatan, "Beri tahu kami terlebih dahulu maka akan kami beritahukan keadaan kami!"
Lelaki tua itu pun setuju. Ia beritahukan semua informasi tentang pasukan Ouraisy dan Islam kepada Rasulullah saw. Ia mengatakan bahwa pasukan Quraisy telah mengetahui kedatangan Muhammad dan para sahabatnya.
Ia juga mengabarkan posisi kedua kubu yang akan berperang sebagai berikut, "Apabila kalian ingin membuktikan, lihat saja kaum muslimin di tempat 'ini' (ia menyebutkan tempat pasukan muslim berkemah), sedangkan jika kalian ingin melihat keberadaan pasukan Ouraisy, datanglah ke tempat 'ini' (ia menyebutkan tempat kaum Ouraisy berkumpul saat itu)."
Kemudian orang itu meminta janjinya dan bertanya, "Sekarang beri tahu kami, dari mana asal kalian berdua?"
Pantang bagi Rasulullah saw untuk berbohong. Beliau pun berkata, "Kami berasal dari Ma'...," Rasulullah saw menjawab dengan ringan dan berlalu pergi meninggalkan orang itu.
Lelaki tua itu bergumam, "Apakah mereka dari lraq?"
Ma' dalam bahasa Arab berarti air atau nama sebuah tempat di Irak. Lelaki tua itu beranggapan bahwa Ma' yang dimaksud adalah sebuah daerah di Irak.
Padahal, maksud Rasulullah adalah air sebagai asal mula penciptaan makhluk berdasarkan firman Allah SWT, "... dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air ...." (QS Al-Anbiya' [21]: 30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar