Tersebutlah seorang anak berjiwa kuat dan jujur bernama Abdullah bin Mas'ud atau lebih terkenal dengan nama Ibnu Mas'ud. la adalah seorang penggembala kambing yang cekatan. Ratusan kambing ia tangani dan tidak satu pun luput dari pengawasannya. la pula yang mengatur makan dan minuman gembalaannya tersebut.
Pada suatu ketika Rasulullah saw. dan Abu Bakar r.a. lewat di sebuah padang yang luas tempat Ibnu Mas'ud menggembalakan kambingnya. Mereka melihat kambing-kambing gembalaan Ibnu Mas'ud yang gemuk dan sehat. Merasa dahaga dan lelah, terbesitlah dalam pikiran mereka berdua untuk meminum susu kambing gembalaan tersebut.
Mereka berdua menghampiri Ibnu Mas'ud yang terlihat sibuk mengatur kambing-kambingnya. Ketika ditanya adakah kambing yang dapat diperah susunya, Ibnu Mas'ud mengiyakan.
Namun, sayangnya, Ibnu Mas'ud tidak bisa memberikan kepada mereka. Bocah itu berkata, "Susu itu ada, tetapi sayang mereka bukan milikku. Kambing-kambing ini hanyalah amanah dari orang lain yang dititipkan kepadaku."
Ibnu Mas'ud hanyalah seorang penggembala yang mengurus kambing-kambing milik Uqbah bin Abi Mu'ith, seorang musyrik yang bertetangga dengan Rasulullah saw.
Rasulullah saw sangat bahagia dengan jawaban bocah penggembala tersebut. Padahal, saat itu Ibnu Mas'ud belum memeluk Islam. Beliau salut bahwa keteguhan prinsip pada dirinya dapat mencegahnya dari perbuatan khianat atas kepercayaan yang diamanahkan kepadanya.
Ini adalah bukti kebersihan hati yang akan memudahkannya menerima kebenaran Islam. Oleh karena itu, Rasulullah saw berusaha menjaga prinsip mulia bocah tersebut dan menunjukkan kekuasaan Allah SWT kepadanya agar tergerak untuk mengikuti Al-lslam.
Selanjutnya, Rasulullah saw. mengambil anak kambing betina yang belum dapat mengeluarkan susu. Kemudian Rasulullah saw. mengucapkan basmalah sambil mengusap puting susu kambing tersebut. Mukjizat pun terjadi, air susu memancar dari kambing kecil betina tersebut. Allahu Akbar!
Ibnu Mas'ud terperangah menyaksikan keajaiban luar biasa di depan matanya. Kemudian ia memohon kepada Rasulullah saw agar mengajarkan kepadanya beberapa ayat Al-Qur'an. Dengan senang hati, Rasulullah saw mengajarkan beberapa ayat Al-Qur'an kepadanya.
Seperti yang diharapkan, Ibnu Mas'ud menjadi orang keenam yang masuk Islam di awal permulaan syiarnya. Dia selalu belajar dan belajar kepada Rasulullah saw. di Darul Arqam tempat kaum muslimin bertemu secara diam-diam agar aman dari kezaliman kaum musyrikin Quraisy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar