Ketika Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz sedang menikmati kacang adas dan bawang, seorang wanita datang kepadanya. Wanita itu adalah bibinya. Umar yang telah mengetahui tabiat bibinya sudah bisa menebak maksud kedatangannya. Sang bibi akan meminta uang dari Baitul Mal karena kemenakannya adalah Amirul Mukminin.
Umar r.a mengambil sekantung uang perak yang sebelumnya telah dibakar di atas bara api hingga panas. Kemudian ia menyerahkannya kepada bibinya sambil berkata, "Inilah tambahan yang bibi minta!"
Betapa senangnya hati bibi Umar r.a memperoleh uang tambahan dari kemenakannya. Tatkala ia menerima kantung pemberian itu, sontak ia menjerit keras kepanasan.
Melihat hal itu Umar r.a langsung menasihati bibinya, "Kalau api dunia terasa begitu panas, bagaimana dengan api akhirat kelak yang akan membakarmu, begitu juga aku karena menyelewengkan harta kaum muslimin!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar